/* toto logo icon */

.

Sabtu, 16 Mei 2015

Keajaiban Ka’bah

Ka’bah, rumah Allah umat Islam merindukan juta untuk mengunjungi dan menjadi tamu – Allah pencipta. Kiblat (arah) dalam berdoa umat Islam, dari negara manapun semua shalat menghadap kiblat.

Istilah Ka’bah adalah bahasa Al-Qur’an kata “ka’bu” yang berarti “kaki” atau tempat

bergerak ke langkah kaki berputar. 5/6 dalam ayat Al-Quran menjelaskan istilah dengan “Ka’bain” yang berarti ‘dua mata kaki’ dan ayat 5/95-96 mengandung istilah ‘Ka’bah’ yang berarti nyata “mata bumi” atau “sumbu bumi “atau kutub utara rotasi bumi.

Neil Armstrong telah membuktikan bahwa Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah diteliti melalui sebuah penelitian ilmiah.

Ketika Neil Armstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya?.”

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi yang berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’bah. Yang mengejutkan adalah bahwa radiasi tak terbatas (tak berujung), hal ini terbukti ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi masih terus berlanjut.

Peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

Makkah Pusat Bumi

Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada awalnya ia meneliti cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.

Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan setelah itu ia mengamati dengan seksama benua ketujuh Makkah dan jarak masing-masing. Dia mulai menggambar garis paralel hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan lintang.

Setelah dua tahun bekerja keras dan berat itu, ia dibantu oleh program komputer untuk menentukan jarak yang benar dan variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Mekah adalah pusat bumi

Ia menyadari kemungkinan menggambar sebuah lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusat, dan garis dari lingkaran itu adalah benua-benua. Dan pada saat yang sama, ia pindah bersama dengan lingkar luar benua.

Gambar satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi lebih lanjut mengarah ke lapisan topografi bumi dan geografi tanah ketika diciptakan.

Telah menjadi teori ilmiah yang mapan bahwa piring bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar pelat Arab. Lempeng ini terus berkumpul ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Mekkah.

 Dalam Ka’bah tidak terdapat benda apapun. Meskipun demikian, Ka’bah memiliki arti yang sangat penting bagi umat Muslim. Berdasarkan sebuah riwayat, Ka’bah merupakan bangunan pertama yang diciptakan sejak penciptaan Bumi.

Ka’bah memiliki rahasia tersembunyi, bahkan tempat – tempat sekitar Ka’bah termasuk depan pintu Multazam merupakan tempat mustajab untuk berdoa.

Namun, tahukah Anda jika ternyata ada banyak fakta unik di balik kesucian bangunan Ka’bah? Sedikitnya ada 5 fakta unik tentang Ka’bah.

1. Ka’bah mengeluarkan sinar radiasi
Planet bumi mengeluarkan semacam radiasi, yang kemudian diketahui sebagai medan magnet. Penemuan ini sempat mengguncang National Aeronautics and Space Administration ( NASA ), badan antariksa Amerika Serikat, dan temuan ini sempat dipublikasikan melalui internet. Namun entah mengapa, setelah 21 hari tayang, website yang mempublikasikan temuan itu hilang dari dunia maya.

Namun demikian, keberadaan radiasi itu tetap diteliti, dan akhirnya diketahui kalau radiasi tersebut berpusat di kota Makkah, tempat di mana Ka’bah berada. Yang lebih mengejutkan, radiasi tersebut ternyata bersifat infinite ( tidak berujung ). Hal ini terbuktikan ketika para astronot mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih tetap terlihat. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

2. Zero Magnetism Area
Di tengah – tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila seseorang mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Makkah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu, ketika mengelilingi Ka’ah, maka seakan – akan fisik para jamaah haji seperti di-charge ulang oleh suatuenergi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

3. Tekanan Gravitasi Tinggi
Ka’bah dan sekitarnya merupakan sebuah area dengan gaya gravitasi yang tinggi. Ini menyebabkan satelit, frekuensi radio ataupun peralatan teknologi lainnya tidak dapat mengetahui isi di dalam Ka’bah. Selain itu, tekanan gravitasi tinggi juga menyebabkan kadar garam dan aliran sungai bawah tanah tinggi. Inilah yang menyebabkan Shalat di Masjidil Haram tidak akan terasa panas meskipun tanpa atap di atasnya.

Tekanan gravitasi yang tinggi memberikan kesan langsung kepada sistem imun tubuh untuk bertindak sebagai pertahanan dari segala macam penyakit.

4. Tempat ibadah tertua
Pembangunan Ka’bah telah dilakukan sejak zaman Nabi Adam AS. Ada pula sumber yang menyebutkan, Ka’bah telah dibangun semenjak 2000 tahun sebelum Nabi Adam diturunkan. Pembangunannya pun memerlukan waktu yang lama karena dilakukan dari masa ke masa.

Menurut sebagian riwayat, Ka’bah sudah ada sebelum Nabi Adam AS diturunkan ke bumi, karena sudah dipergunakan oleh para malaikat untuk tawwaf dan ibadah. Ketika Adam dan Hawa terusir dari Taman Surga, mereka diturunkan ke muka bumi, diantar oleh malaikat Jibril. Peristiwa ini jatuh pada tanggal 10 Muharam.

5. Ka’bah memancarkan energi positif
Ka’bah dijadikan sebagai kiblat oleh orang yang Shalat di seluruh dunia, karena orang shalat di seluruh dunia memancarkan energi positif apalagi semua berkiblat kepada Ka’bah. Jadi dapat Anda bayangkan energi positif yang terpusat di Ka’bah, dan juga menjadi pusat gerakan shalat sepanjang waktu karena diketahui waktu salat mengikuti pergerakan Matahari.

Itu artinya, setiap waktu sesuai gerakan Matahari selalu ada orang yang sedang shalat. Jika sekarang seseorang di sini melakukan shalat Dhuhur, demikian pula wilayah yang lebih barat akan memasuki waktu Dhuhur dan seterusnya atau dalam waktu yang bersamaan orang Indonesia shalat Dhuhur orang yang lebih timur melakukan shalat Ashar demikian seterusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar